Sabtu, 16 Maret 2013

Memilih reksadana

Ada uang nganggur? Setelah cukup mengisi pundi-pundi deposito yang kabarnya memiliki resiko paling rendah, lalu saham yang kabarnya memiliki resiko paling tinggi, tetapi tidak mencoba-coba "investasi bodong", maka pilihan berikutnya adalah menitip kepada "fund manager".

Tiga saran dalam menimbang reksadana adalah:
1. Biaya.
Ada beberapa jenis biaya, biasanya mencakup pembelian, penambahan, dan penjualan. Contoh: biaya penyertaan (front load, subscription fee) 2%, penambahan (top-up) 1%, dan penjualan (end load, redemption fee)2%. Artinya, investasi kita harus memberikan hasil lebih dari 4%, yaitu biaya pembelian dan penjualan. Masih ada beberapa jenis biaya lain dan setiap produk reksadana memiliki kombinasi biaya yang berbeda.

2. Tingkat resiko.
Resiko reksadana terletak pada jenis / bidang investasi. Setiap pelanggan biasanya diminta untuk mengisi profil dari penyedia jasa reksadana. Pemula sebaiknya menyesuaikan produk dengan profil. 

3. Performa atau prestasi
Setiap penyedia produk pasti menyampaikan kinerja keuangan sekurangnya satu kali dalam sebulan. Kinerja harian dapat dipantau di berbagai media, seperti misalnya kontan.co.id. Perlu diingat, kinerja yang tampil adalah prestasi sebelumnya. Sedangkan investasi kita adalah untuk hasil berikutnya.

Sekali lagi, investasi di reksadana adalah investasi untuk jangka panjang. Investasi ini cocok untuk investor yang memiliki uang yang nganggur. Pastikan kewajiban anda akan dapat terpenuhi sebelum jatuh tempo.