Selasa, 09 Juni 2009

Melanggan Asuransi Kesehatan

Apabila perusahaan memberikan sejumlah uang sebagai "tunjangan kesehatan" kepada karyawannya. Sebagai karyawan, apa yang anda lakukan dengan uang itu?

Seperti peruntukannya, maka uang kesehatan itu sebaiknya di-investasi-kan untuk kesehatan. Jumlah uang yang diberikan pasti terbatas. Enak beener kalo jumlah unlimit yach ... :P
Dengan jumlah uang yang terbatas perlu pengaturan untuk mengalokasikan dengan sebaik-baiknya.

Asuransi kesehatan mencakup berbagai pilihan. Rawat inap, Rawat jalan, rawat gigi, rawat melahirkan, dsb. Asuransi jiwa saya anggap berbeda dengan asuransi kesehatan (selain karena saya sudah melanggan di suatu biro jasa asuransi), sehingga di luar pertimbangan saya. Begitu pula unit link saya coba kesampingkan dulu karena bisa membuat rancu antara investasi keuangan dengan jaminan pemeliharaan kesehatan. Tentu saja, terlebih karena dana yang tersedia memang HANYA untuk kesehatan.

Berhubung ini kali pertama saya menghadapi pilihan asuransi kesehatan, saya mencoba mengambil "asuransi minimal" saja dulu. Setelah semua lancar dan cukup punya waktu dan dana, baru saya akan menimbang yang lain.

Ternyata semua jenis asuransi kesehatan mewajibkan nasabah mengambil asuransi rawat inap, maka langkah pertama saya mengambil paket rawat inap.

Beberapa perusahaan menawaran produk dengan jaminan yang saya butuhkan dan dengan kriteria seperti ini:

a. Biaya rawat inap maks yang ditanggung /hari, sebesar 400rb/hari. Sebanyak mungkin hari yang di-cover.
b. Rumah sakit yang diakui harus mencakup yang berada di Bandung yaitu RS Borromeus, RS Imanuel, RS St Yusup. Lebih baik lagi jika produk asuransi mengakui semua rumah sakit.
c. Sebab-sebab dan jenis penyakit yang dicover (daftarnya panjang juga).
d. Syarat dan ketentuan lainnya masuk akal, termasuk prosedur klaim.

Produk yang memenuhi syarat tersebut, masing-masing perusahaan memberikan tarif premi di atas dua ratos rebu per bulan. Sampai kemudian saya menemukan satu yang jaoh dari harga tersebut, yaitu hanya sebesar empat puloh rebu per bulan.

Jelas, saya pilih paling murah.

Namun, perlu diingat bahwa asuransi hanya upaya saat menghadapi bencana sakit yang tak-terduga, yang lebih penting adalah pencegahan sakit. Selalu menjaga kesehatan dengan olah raga dan rajin memeriksakan diri tetap perlu dilakukan.